Melihat korupsi pasti membuat sebagian besar dari kita jijik dan muak. Orang pintar bilang "Korupsi akan subur bila pemimpin suatu negara memiliki kekuasaan tak terbatas." Mari kita lihat seberapa dahsyat level korupsi dari para pemimpin negara. Dari 10 Pemimpin Negara Terkorup Sejagat ini bisa dilihat bahwa korupsi memang benar subur di negara yang dipimpin oleh para diktator atau minimal kondisi pemerintahan yang lemah dalam hal check and balance.
Peringkat ini dibuat atas laporan Lembaga Transparansi International.
10. Joseph Ejercito Estrada - Presiden Philipina (1998 - 2001)
Presiden Philipina ke-13 yang mantan bintang film dengan nama panggilan Erap ini, diperkirakan melakukan korupsi senilai $80 juta. Masa pemerintahannya hanya berumur sekitar 3 tahun. Beliau diturunkan melalui demo besar-besaran yang disebut "Second People Power Revolution", yang timbul karena kemarahan rakyat karena sebelas senator menolak untuk melakukan penyelidikan mendalam atas temuan rekening bank atas nama Jose Velardo (merupakan nama samaran beliau). Demo damai ini berhasil menurunkannya dari kursi ke-Presiden-an pada 20 Januari 2001. Sebelum menduduki kursi Presiden, beliau merupakan Walikota San Juan selama sekitar 17 tahun.
Pengadilan mulai dilaksanakan pada 4 April 2001 dengan berbagai macam tuduhan, seperti penjarahan senilai $4 miliar, tidak secara jujur mendaftarkan asset pribadinya dan secara illegal memakai nama samaran Jose Velardo.
Akhirnya pada 12 September 2007 beliau merupakan Presiden pertama Philipina yang dijatuhi hukuman tahanan dengan hukuman Seumur Hidup (reclusion perpetua) oleh Pengadilan Anti Korupsi Philipina yang disebut Sandiganbayan. Beliau ditahan di rumah peristirahatannya di Tanay, Rizal.
9. Jose Arnoldo Aleman Lacayo - Presiden Nicaragua (1997 - 2002)
Presiden Nicaragua ke-81 ini diperkirakan melakukan korupsi senilai $100 juta. Beliau berkuasa dari 10 Januari 1997 sampai 10 Januari 2002. Pengganti beliau Presiden Enrique Bolanos (sebelumnya Wakil Presiden) menuduh beliau melakukan tindakan korupsi. Korupsi ini melibatkan sejumlah kerabat seperti puterinya dan beberapa menteri. Sebagian besar berhasil lari ke luar negeri.
Pada 7 Desember 2003, beliau dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Namun pada 16 Januari 2009 Mahkamah Agung mebatalkan hukuman ini, di masa pemerintahan Presiden Daniel Ortega. Hal ini menimbulkan kontroversi di negara ini.
8. Pavlo Ivanovych Lazarenko - PM Ukraina (1996 - 1997)
Perdana Menteri ke-7 Ukraina di masa Presiden Kuchma ini dituduh melakukan tindakan pencucian uang, korupsi dan penipuan senilai $200 juta. Beliau diadili di Amerika Serikat pada Agustus 2006, di mana beliau dijatuhi hukuman 9 tahun. Namun pada 19 November 2009 hukumannya dipotong menjadi 97 bulan. Pemerintah Ukraina menyatakan bahwasanya apabila beliau kembali ke Ukraina, maka ia akan ditahan untuk mempertanggung jawabkan tindakannya selama pemerintahannya.
7. Alberto Ken'ya Fujimori - Presiden Peru (1990 - 2000)
Presiden ke-90 Peru ini berkuasa sejak 28 Juli 1990 - 17 November 2000. Beliau berjasa dalam membasmi terorisme dan menyehatkan makroekonomi negara itu. Efek sampingnya adalah sifat pemerintahannya yang otoriter dan kejahatan atas HAM. Polling di tahun 2008 yang dilakukan majalah Correo mengenai Kejahatan Kemanusiaan yang dilakukannya, 2/3 penduduk Peru mendukung mantan presiden dalam hal ini.
Menjelang akhir 2000 ia melarikan diri ke Jepang setelah selesai menghadiri KTT APEC di Brunei. Jepang tidak bersedia meng-ekstradisi beliau, dikarenakan beliau berdarah Jepang. Tetapi kemudian beliau ditangkap di Chili pada 6 November 2005.
Beliau dijatuhi hukuman 25 tahun penjara untuk tuduhan korupsi dan suap, kejahatan HAM, penculikan dan penyalah-gunaan kekuasaan. Diperkirakan nilai korupsi dari Presiden ini adalah sebesar $500 juta.
6. Jean-Claude Duvalier - Presiden Haiti (1971 - 1986)
Presiden Haiti ke-33 yang berjuluk Baby Doc ini menggantikan posisi ayahnya Francois 'Papa Doc' Duvalier yang meninggal dunia pada 1971, di mana beliau masih berusia 19 tahun saat itu. Pada Februari 1986, terjadi demo yang menyebabkan beliau lari ke Perancis.
Berhubung usia yang masih belia saat itu, beliau menyerahkan semua urusan kenegaraannya kepada penasihatnya. Pada tahun 1980, ia mengadakan pesta pernikahan dirinya yang dibiayai negara sebesar $3 juta. Sementara saat itu rakyat Haiti banyak yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Dia dituduh melakukan perdagangan narkoba dan penjualan organ tubuh warganya yang telah mati.
Pada 1993 sebagian besar hartanya hilang akibat perceraian dengan istrinya - Michele. Sejak saat itu kehidupan mewah terpaksa dia tinggalkan. Nilai korupsi dari presiden muda ini sekitaran $800 juta.
Ia datang ke Haiti pada 16 Januari 2011 untuk alasan ingin membantu kemelut pemilu di Haiti, namun keesokan harinya ia pun ditangkap oleh polisi Haiti di hotel tempatnya menginap. Pada 18 Januari 2011 ia dibebaskan, dengan catatan wajib hadir setiap saat bila pengadilan membutuhkannya.
5. Slobodan Milosevic - Presiden Serbia (1989 - 2000)
Presiden ke-3 Yugoslavia dan selanjutnya menjadi Presiden pertama Serbia ini diperkirakan melakukan korupsi senilai $1 miliar. Tuduhan korupsi membawanya ke pengadilan pada 31 Maret 2001, tetapi berhubung kekurangan bukti akhirnya PM Serbia Zoran Dindic mengirimnya ke Pengadilan The Hague di Belanda. Tentu kita masih ingat mengenai kejahatan pemusnahan ras di Bosnia yang dipimpinnya.
Lima tahun pengadilan dan tidak selesai karena ia keburu meninggal dunia di dalam sel-nya pada 11 Maret 2006 akibat serangan jantung. Memang beliau sebelumnya telah mengalami kelainan jantung dan hipertensi. Pihak The Hague menolak tuduhan pembiaran yang mengakibatkan meninggalnya Milosevic, menurut mereka Milosevic tidak pernah mau menerima obat atau perawatan medis dari The Hague.
4. Sani Abacha - Presiden Nigeria (1993 - 1998)
Presiden ke-10 Nigeria ini adalah seorang jenderal. Sebelum menjabat menjadi presiden beliau adalah seorang kepala angkatan bersenjata Nigeria sejak Agustus 1985 - Agustus 1990. Beliau menjabat Presiden Nigeria sejak 17 November 1993 - 8 Juni 1998, dan dinyatakan telah mengeruk kekayaaan negara sebanyak $3 - 5 miliar.
Beliau termasuk pemimpin diktator yang menghabisi siapapun lawan politiknya. Abacha meninggal pada 8 Juni 1998, kala sedang bercengkrama dengan enam gadis muda yang diimpor dari Dubai. Ada kontroversi, mereka memasukkan sesuatu ke minuman Abacha, sehingga menyebabkan beliau sakit pada jam 04:30 pagi dan meninggal dunia pada 06:15 pagi yang sama.
Setelah kematiannya, pemerintah mencoba memperoleh harta jarahan dari mendiang presiden ini dan setelah melalui perundingan yang alot, pihak keluarga bersedia mengembalikan $1,2 miliar. Perjanjian yang menimbulkan kontroversi di masyarakat, di mana anggapan mereka memberi hadiah kepada pelaku penggelapan uang negara.
3. Mobutu Sese Seko - Presiden Congo (1965 - 1997)
Jenderal yang menjadi Presiden Congo (dulu Zaire) cukup lama berkuasa. Beliau merupakan Presiden ke-2, berkuasa setelah merebut kekuasaan dari Presiden Joseph Kasa-Vubu pada tahun 1965.
Diperkirakan dia berhasil mengeruk kekayaan negara sebesar $5 miliar. Merupakan presiden paling korup di benua Afrika.
Mobutu dijatuhkan pada tahun 1997 oleh Laurent Desire-Kabila (sekaligus menjadi presiden ke-3 Congo) yang didukung oleh Rwanda, Uganda dan Burundi. Zaire pun berganti nama menjadi Democratic Republic of the Congo sejak kejatuhan beliau.
Mobutu melarikan diri ke Togo, tetapi lebih banyak bermukim di Maroko. Beliau meninggal dunia di Maroko pada 7 September 1997 akibat penyakit kanker prostat.
2. Ferdinand Marcos - Presiden Philipina (1972 - 1986)
Ferdinand Emmanuel Edralin Marcos adalah presiden Philipina ke-10, berkuasa mulai dari 30 Desember 1965 sampai 25 Februari 1986. Dia dianggap telah berhasil mengeruk harta negara sebesar $5-10 miliar dan menyimpannya dalam bentuk asset fisik atau di bank di Amerika Serikat, Swiss dan beberapa negara lainnya.
Kejatuhannya dimulai dari tertembaknya saingan politik beliau, Benigno Aquino Jr. di bandara Manila. Yang menyebabkan demo damai besar-besaran dengan sebutan "People Power Revolution" pada Februari 1986.
Pemerhati Hak Asasi Manusia menyatakan presiden ini bertanggung jawab atas penghilangan 759 orang, 3.257 pembunuhan, 35.000 penyiksaan dan 70.000 penahanan. Saking berkuasanya dia bisa meletakkan istrinya menjadi Menteri Pemukiman (1972 - 1986).
Di saat kejatuhannya, Marcos berserta keluarga dan kroninya atas bantuan Presiden Ronald Reagan (USA) lari ke Hawaii, sampai akhirnya meninggal di sana pada 28 September 1989.
Ada satu cerita dari petugas Bea Cukai di Hawaii saat memeriksa barang bawaan rombongan ini, di mana ditemukan ada 24 kopor berisikan batangan emas dan perhiasan berlian dan surat-surat kepemilikan batangan emas senilai milyaran dollar. Malah di Istana Presiden ditemukan ada 2.700 pasang sepatu milik Imelda Marcos.
Perlu diketahui bahwasanya beliau pernah dijatuhi hukuman mati pada pertengahan 1939 dikarenakan melakukan pembunuhan Julio Nalundasan. Walaupun akhirnya Mahkamah Agung Philipina membatalkan hukuman ini.
1. Soeharto - Presiden Indonesia (1966 - 1998)
Soeharto dan belakangan menjadi Muhammad Soeharto adalah presiden ke-2 di Indonesia (pasti sudah tahu lah...), berkuasa mulai dari 1967 sampai 1998 setelah berhasil menurunkan Presiden pertama Indonesia - Soekarno. Diperkirakan nilai korupsinya mencapai $15 - 35 miliar yang berhasil dikumpulkan selama 32 tahun menjadi presiden. Anak-anaknya memiliki sejumlah usaha yang bahkan bisa memonopoli perdagangan di republik ini. Majalah Time Asia menyatakan keluarganya memiliki kekayaan sekitar $15 miliar di mana $9 miliar disimpan di bank Austria, juga menguasai 36.000 km² real estate, 100.000 m² kawasan perkantoran di Jakarta dan tanah yang sangat luas di Timor-Timur.
Beliau jatuh atau istilah yang beliau sebut sendiri "lengser" melalui demo besar-besaran di awal 1998 setelah terjadi kejatuhan nilai rupiah yang diikuti dengan kejatuhan ekonomi di Indonesia.
Namun beliau tidak pernah berhasil diadili, dengan alasan kesehatan yang memburuk. Beliau meninggal 27 Januari 2008.
0 komentar:
Posting Komentar