NASA Ilustrasi ukuran Kepler 20e dan 20f dibandingkan dengan Bumi dan Venus.
NEW YORK, — Astronom dari Universitas California, Amerika Serikat (AS), berhasil menemukan dua planet seukuran Bumi dan sekaligus merupakan planet ekstra surya terkecil. Penemuan dilakukan dengan pengamatan menggunakan wahana antariksa Kepler dan dipublikasikan di sebuah jurnal yang terbit pada Selasa (20/12/2011).
Arsitektur dari tata suryanya gila. Ini pertama kalinya kita melihat yang seperti ini.
-- David Charbonneau
Dua planet yang ditemukan mengorbit bintang serupa Matahari itu adalah Kepler 20. Sementara, dua planet tersebut dinamai Kepler 20e dan Kepler 20f. Semuanya berukuran hampir setara Bumi.
Kepler 20e berukuran 0,87 ukuran Bumi dan Kepler 20f berukuran 1,03 ukuran Bumi. Kepler 20e dan Kepler 20f diperkirakan merupakan planet batuan. Massa dari kedua planet itu pun tak begitu jauh dibandingkan Bumi, 1,7 kali dan 3 kali Bumi.
Para ilmuwan mengatakan, kedua planet tersebut juga tersusun dari besi dan silikat, seperti halnya Bumi, meskipun tak memiliki atmosfer. Kepler 20e mengorbit bintang induknya setiap 6,1 hari pada jarak 7,6 juta kilometer, 20 kali lebih dekat jarak Bumi-Matahari yang jauhnya 150 juta kilometer.
Sementara itu, Kepler 20f mengorbit bintangnya setiap 19,6 hari pada jarak 16,6 juta kilometer. Jarak kedua planet itu dengan bintangnya tergolong dekat.
Kedekatan jarak planet dengan bintang induknya membuat temperaturnya terlalu panas. Suhu rata-rata di dua planet itu berkisar antara 430 derajat celsius dan 760 derajat celsius.
"Peluang adanya air cair dan kehidupan yang kita tahu di Kepler 20 e dan f adalah nol," kata Greg Laughlin, astronom dari Universitas California, Santa Cruz, seperti dikutip Space, Selasa.
Kepler 20 e dan f yang ditemukan merupakan dua dari lima planet yang ditemukan mengorbit Kepler 20 f. Ketiga planet lainnya adalah Kepler 20b yang mengorbit dari jarak 24.000 km, Kepler 20c yang mengorbit dari jarak 40.000 km, dan Kepler 20d yang mengorbit dari jarak 35.000 km.
Tiap-tiap planet tersebut mengorbit bintangnya selama 3,7, 10,9, dan 77,6 hari. Penemuan dua planet ini menantang pemahaman astronom tentang pembentukan planet.
"Arsitektur dari tata suryanya gila. Ini pertama kalinya kita melihat yang seperti ini," kata David Charbonneau, astronom Harvard University, dalam konferensi pers yang diadakan NASA, kemarin.
Charbonneau menjelaskan, dalam sistem tata surya umumnya, planet batuan tersusun terpisah dengan gas, dan biasanya berada di dekat bintang. Sementara itu, planet gas berada di tepian tata surya.
Di susunan tata surya Kepler 20, planet gas dan batuan tersusun selang-seling. Astronom mungkin harus merevisi pemahamannya.
"Penelitian ini merupakan kemajuan besar dalam teknologi, untuk mendeteksi planet kecil seukuran Bumi. Jika kita sudah bisa menemukan planet dengan ukuran setara Bumi, di masa depan kita bisa menemukan planet di zona layak huni, dan masa depan itu adalah target untuk mendeteksi air dan tanda kehidupan," kata Lisa Kaltenegger dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics.
2 komentar:
Simply wish to say your article is as surprising. The clearness to your put up is simply cool and i can assume you are a professional on this subject. Fine with your permission allow me to seize your feed to keep updated with forthcoming post. Thank you one million and please carry on the rewarding work.
I am impressed with this web site, real I am a fan.
Posting Komentar